Pada Kau Aku Marah

aku marah

setiap kali melihat foto-foto itu di koran hari ini

juga di majalah ini

barisan bangkai-bangkai manusia teronggok di karang batu itu

seperti tumpahan mie goreng dari mangkuk yang terbelah

dan moncong tank yang begitu mancungnya

misil yang seperti tabung gas raksasa begitu sombongnya

berjejer siap melaksanakan perintah komandan

menghancurkan bangunan-bangunan dan memburu nyawa orang beriman

yang mencari syahidnya

 

aku marah

melihat foto-foto itu begitu lekat di mataku

berbekas hingga kubawa kemana-mana

di pasar, di kantor, di rumah, bahkan di kamar mandi: di gayung dan pasta gigi

aku tak sanggup membaca tulisan di koran dan majalah itu

sebab ada nyawa yang berubah angka-angka

seratus.

dua ratus atau berapa saja

orang tua, orang muda, dan bayi-bayi

juga domba dan kambing-kambing

semua bersatu di alam kubur

menemui ajalnya

 

lalu di manakah kemanusiaan?

yang dengan bangga selalu kau pamer-pamerkan

pada bangsa-bangsa yang kau tindas, sebab

ternyata kau tidak lebih dari seorang pendendam yang berkedok jagoan

atasnamakan perdamaian menggelar keangkuhan

atau cerminan dari keserakahan

karena kau bersekutu dengan setan

 

aku marah

pada kau

 

Firman Syah

29 Oktober 2001

Baca Juga

This website uses cookies.