Karya: Firman Immank Syah
saat negeri terus dirundung duka
air mata ibu pertiwi jatuh tak sudahsudah
derita rakyat semakin mendera
pongah penguasa lakunya bak penjajah
maka bangkitlah wahai mahasiswa
kepalkankan tanganmu
lantangkan suaramu
ambil megaphonemu
lukis spandukmu dengan amarah
lihatlah
lihatlah di sana rakyat menanti aksimu
mereka lebih percaya padamu
ketimbang pejabat yang katanya wakil rakyat
tapi lebih senang berselingkuh dengan penyelenggara negara
tanggalkan dulu gawaimu
kenakanlah jas almamatermu
turunlah ke jalan
teriakkan idealismemu
tabuhkan genderang perang
pada mereka para perampok uang negara
berkedok pembangunan infrastuktur
kepada para pemeras keringat warga
berkedok pajak, asuransi kesehatan, dan aneka kartu
pada para penjual kekayaan dan aset bangsa
berkedok investasi asing dan hutang luar negeri
keluarlah
keluarlah dari kamar-kamar kosmu
keluarlah dari cafecafe tempat nongkrongmu
dengarkan nestapa rakyat
lalu teriakkan di jalanan
di depan istana
di hadapan penguasa
jangan diam saja
karena diammu adalah penghianatan
inilah waktumu
gunakanlah dengan sebaikbaiknya
ukirlah sendiri sejarahmu
pahatlah kenangan indah masa mudamu
jadilah pahlawan di zamanmu
tetapi
kala perjuanganmu bertakdir kemenangan
lalu kau diamanahi mengelola negeri
janganlah ikutikutan merampok
seperti dilakukan banyak para pendahulumu
camkanlah
hidupmu ingin dikenang sebagap pahlawan
atau sebagai perampok?
tetaplah berpegang pada nilai kebenaran
tetaplah berpihak pada rakyat jelata
This post was last modified on 08/10/2019 14:40