Rudy Kurwet – Penata Kamera

Rudy Kurwet yang bernama lengkap Rudy Koerwet Kartaadiredja adalah salah satu sinematografer atau director of photography atau penata kamera yang terbilang senior. Mewarisi bakat seni sang ibu Nana Mayo, seorang artis film papan atas di era tahun 50-an, ia pun mengikuti jejak ibunya di dunia perfilman.

Pria kelahiran Jakarta tahun 1957 ini selepas sekolah di SMAN 24 Jakarta lantas melanjutkan kuliah di Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta LPKJ yang sekarang dikenal dengan Institut Kesenian Jakarta tahun 1976 hingga lulus tahun 1979.

Selepas kuliah, Rudy Kurwet langsung berkecimpung dalam industri film yang sedang bergeliat itu sebagai asisten kameramen. Salah satu film yang digarapnya adalah film “Cut Nyak Dien” yang disutradarai oleh Eros Djarot dan meraih banyak penghargaan baik di dalam maupun di luar negeri.

Baru di tahun 1989 Rudy dipercaya menjadi director of photography di film “Cinta Punya Mau” sutradara Christ Helweldery yang diproduksi oleh perusahaan film Tiga Sinar Mutiara Film dan Cahaya Lampung Film.

Selain bekerja di industri film, Om Rudy panggilan kesehariannya oleh para kru, beliau juga terlibat di berbagai judul sinetron yang mulai marak di era 90-an seiring dengan munculnya televisi swasta. Kerja kreatifnya di sinetron langsung terjawab dengan raihan penghargaan sebagai penata kamera terbaik 3 kali berturut-turut di Festival Sinetron Indonesia FSI tahun 1994, 1995, dan 1996.

Selama berkarir, beliau kerap bekerja sama dengan sutradara kawakan Chaerul Umam baik di sinetron, FTV, maupun layar lebar. Film fenomenal kerjasama keduanya adalah “Ketika Cinta Bertasbih” yang pengambilan gambarnya dilakukan di Mesir.

Di sela-sela kesibukannya sebagai penata kamera, Rudy Kurwet pun sering diundang untuk mengisi pelatihan atau workshop film. Beliau juga masuk dalam asosiasi Sinematografer Indonesia Beliau terpilih menjadi ketua divisi kamera di organisasi Karyawan Film dan Televisi KFT dan menjadi asesor yang menguji para kameramen untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi sebagai penata kamera dan operator kamera.

Berikut ini biodata lengkap Rudy Kurwet:

  • Nama lengkap : Rudy Koerwet Kartaadiredja
  • Lahir : Jakarta, 27 Oktober 1957
  • Alamat : Jl. Gunung Raya Dalam 97. Cirendeu- Ciputat 15419   Tangerang Selatan, Banten.

Pendidikan :

  • SMAN 24 Jakarta – 1975,
  • LPKJ-IKJ 1976 – 1979
Syuting Ketika Cinta Bertasbih di Kairo
Berpose bersama Chaerul Umam saat syuting film Ketika Cinta Bertasbih di Kairo. Dalam foto: Erieck Juragan, Rudy Koerwet, Habiburrahman El Shirazy, MH. Suprayogi, Firman Syah, dll.

Filmografi :

Layar Lebar 1989 – 2012

  • “Musik Untuk Cinta” (2016) sutradara Enison Sinaro
  • “Cinta Suci Zahrana”  (2012) sutradara Chaerul Umam
  • “Dalam Mihrab Cinta” ( 2010) sutradara Habiburahman El-Shirazy
  • “Ketika Cinta Bertasbih” (2009) sutradara Chaerul Umam
  • “Ketika Cinta Bertasbih 2” (2009) sutradara Chaerul Umam
  • “Kun Fayakuun” (2008) sutradara Guntur Novaris
  • “Ketika” (2004) sutradara Deddy Mizwar
  • “Sekretaris” (1991) sutradara Hadi Purnomo
  • “Nanti Kapan-kapan Sayang” (1990) sutradara Frank Rorimpandey
  • “Mutiara di Khatulistiwa” (1990) sutradara Frank Rorimpandey
  • “Namaku Rintan” sutradara (1989) Christ Helweldery
  • “Cinta Punya Mau” (1989) sutradara Christ Helweldery

Sinetron / Serial TV 1992- 2013

  • “Pelangi di Hatiku” sutradara Agus Eliyas 
  • “Putra Samudra”  sutradara Maruli Ara
  • “Buku Harian” sutradara Adi Soerya Abdi
  • “Kapan Kita Pacaran Lagi” sutradara Maruli Ara
  • “Buku Harian Nayla” sutradara Maruli Ara
  • “Dholpin Bay” sutradara Maruli Ara
  • “Salah Asoehan” sutradara Ami Priyono
  • “Menghitung Hari” sutradara Enison Sinaro
  • “Anakku Terlahir Kembali” sutradara Enison Sinaro
  • “Jalan Taqwa” sutradara Chaerul Umam
  • “Matahari Cinta” sutradara Chaerul Umam
  • “Maha Kasih” sutradara Chaerul Umam
  • “Jalan Lain Kesana” sutradara Chaerul Umam
  • “Pintu Hidayah” sutradara Chaerul Umam
  • “Astagfirullah” sutradara Chaerul Umam
  • “Ketika Cinta Bertasbih” sutradara Chaerul Umam 
  • “Dalam Mihrab Cinta” sutradara Chaerul Umam
  • “Dari Sujud Ke Sujud” sutradara Chaerul Umam
  • “Cinta Ilahi”, sutradara Cherul Umam.
  • “7 Manusia Harimau”, sutradara Karsono Hadi.
  • “7 Manusia Harimau New Generation” sutradara Karsono Hadi.
  • “Calon Presiden”, sutradara Ucik Supra.
  • “Istri-istri Akhir Zaman”, sutradara Ucik Supra.
  • “Jangan Panggil Gue Pak Haji”, sutradara Ucik Supra.

FTV / TVM:

  • “Pariyem” sutradara Sam Sarumpaet
  • “Bunga Tasbih” sutradara Karsono Hadi
  • “Tukang Bubur Naik Haji” sutradara Chaerul Umam
  • “Tukang Bubur Pulang Haji” sutradara Chaerul Umam
  • “Tukang Bubur Kena Fitnah” sutradara Chaerul Umam
  • “Adik Bungsu” sutradara Chaerul Umam
  • “Karena Aku Cinta Baginda Nabi” sutradara Chaerul Umam
  • “Siapa Yang Meniduri Ranjangku” sutradara Chaerul Umam
  • “Bengkel Bang Jun” sutradara Chaerul Umam
  • “Blokeng” sutradara Chaerul Umam
  • “Ketika Gadis Jatuh Cinta” sutradara Karsono Hadi.
  • “KACBN : Memakmurkan Masjid” sutradara Firman Syah produksi Sinemart Pictures.
  • “Dewi Bunga”, sutradara Rizal Basri.

 Dokumenter :

  • “Pinisi”
  • “Transmigran”
  • “Keluarga Berencana”
  • “Pelabuhan Pulau Bay”

Mungkin Anda Menyukai