Banyak yang ingin membuat proposal film pendek tetapi masih bingung kira-kira formatnya seperti apa. Apa saja hal yang perlu dicantumkan dan dilampirkan di dalam proposal tersebut. Nah berikut saya berikan gambaran utuh tentang proposal film pendek.
LATAR BELAKANG FILM
Film pendek ini berkisah tentang sekumpulan pedagang di emperan sebuah pasar. Mereka berasal dari beragam suku di Indonesia dan keturunan Cina/Arab. Ada Padang (Melayu), Jawa, Sunda, Makassar, Arab, Cina, dan Betawi. Mereka saling bersaing untuk mendapatkan pembeli dan saling berbangga dengan dagangannya masing-masing.
GENRE MUSIKAL
Film pendek ini bergenre Musikal, hal ini untuk memperkuat keragaman seni budaya yang terjadi di Jakarta. Musical juga menjadi keunikan tersendiri karena film pendek bergenre begini sangat jarang diproduksi di Indonesia.
KARAKTER TOKOH:
UDA (Padang/Melayu) : Dagang Pakaian Wanita
KANG BAYAN (Sunda): Dagang Pakaian Wanita.
DAENG PAMMI (Makassar) : Dagang Buah-buahan
MAS KARYO (Jawa) : Dagang Peralatan Masak/Dapur
ABIB (Arab) : Jualan buku, kitab-kitab.
LINGLING (Cina): Punya Toko.
ANISA / Pembeli (Pedagang Online / Betawi)
FATIN / Pembeli (Pedagang Online) teman ANISA.
SINOPSIS
UDA sedang merayu ANISA dan FATIN yang sedang melihat-lihat dagangan. Anisa dan Fatin hanya foto-foto saja lalu beranjak ke lapak Kang Bayan yang menawarkan harga lebih murah. Uda bilang biar lebih mahal yang penting kualitas.
Daeng Pammi yang jualan kue-kue tradisional memanfaatkan situasi tersebut untuk menawarkan dagangannya.
Mas Karyo menawarkan alat masak. Dengan memasak sendiri makanan kita terjamin kehalalan dan kebersihannya. Daeng Pammi tersinggung. Mereka adu mulut.
Abib lalu menasehati Anisa dan Fatin agar rajin membaca buku. Ilmu pengetahuan akan membuka cakrawala kita.
Lingling menawarkan Anisa dan Fatin ke tokonya saja. Di sana semua ada.
Semua pedagang mendekati Anisa dan Fatin untuk memprotes Lingling. Lingling pun sedih merasa kena diskriminasi rasial.
Anisa dan Fatin bilang bahwa di sini tidak ada diskriminasi. Mereka juga pedagang online. Mereka akan membantu menjualkan dagangan mereka di dunia maya. Dagangan mereka bisa dilihat dan dibeli siapa saja di seluruh Indonesia. Kita tidak perlu gontok-gontokan. Saling menghargai sesama pedagang. Saling toleransi dengan keragaman yang ada.
Para Pedagang pun bergembira ria.
SKENARIO
BLACKSCREEN
OS CROWD PEDAGANG
Dipilih-dipilih, murah saja murah murah saja…
- EXT. EMPERAN PASAR – SIANG
Tampak suasana pasar sedang ramai. Di emperan toko-toko, banyak pedagang kaki lima dengan tenda-tenda. Mereka menjajakan beragam jenis dagangan. UDA dan KANG BAYAN jualan pakaian wanita. DAENG PAMMI dagang kue-kue. MAS KARYO dagang peralatan masak. ABIB jualan buku dan kitab-kitab. LING-LING sedang jaga toko. Dan banyak lagi pedagang lainnya.
UDA
(sambil nyanyi)
Dipilih, dipilih, dipilih.
Dipilih saja, ini barang berkualitas dengan harga miring.
Murah meriah tidak bikin kepala kita jadi pusing.
Dipilih saja dipilih saja.
Mulai kaos, rok, celana, atasan, hingga kemeja.
Tinggal dipilih sesuka hati saja.
Kami senang jika ada yang berbelanja.
Tuan dan puan kami layani bak raja diraja…
ANISA
Ini berapa harganya, Bang?
Anisa memantaskan sebuah baju sambil memotret.
UDA
(nyanyi)
Kalau itu 75 ribu saja.Kalau beli tiga lain lagi harga.
Di sini murah saja.
Kalau di tempat lain belum tentu ada.
FATIN
Ya udeh, kami liat-liat dulu ya, Bang?
UDA
Boleh dilihat-lihat dulu.
Dibeli pun jangan malu-malu.
Si eneng, boleh foto-foto.
Kalo bisa pakai deposito.
Anisa dan Fatin beranjak dari lapak UDA ke lapak KANG BAYAN.
KANG BAYAN
Udah bener, eneng datang ke sini. Tempat Kang Bayan harganya jauh lebih murah. Kualitasnya pun tidak kalah, hanya beda-beda tipis saja…
FATIN
Berapa harganya, Bang?
KANG BAYAN
Yang itu 50 ribu saja. Kalau ambil tiga jadi 125 ribu.
Lebih murah, lebih ramah di dompet?
Jangan ragu sama Kang Bayan, biar murah tapi kualitasnya tetap terjamin.
Beda sama lapak sebelah. Impor memang impor, tapi harganya itu loh, bikin dompet sobek.
UDA
Eh, Kang Bayan jangan jelek-jelekin barang dagangan saya. Saya tidak pernah ganggu lapak situ. Biar barang dagangan saya lebih mahal, tapi harga tidak bisa bohong. Kualitas ini lebih bagus dari lapak situ.
KANG BAYAN
Saya tidak ganggu lapak Uda. Tapi saya hanya ngasih informasi kepada konsumen, biar konsumen tahu perbedaan harga. Zaman ini zaman susah. Harga-harga terus naik. BBM dan tarif listrik terus naik. Makanya kita kudu pinter memilih harga.
UDA
Ini bukan soal harga. Kalau mau barang bagus, harganya pun tidak murah. Kalau mau pilih barang jelek, silakan aja cari yang murah.
KANG BAYAN
Eh, kata siapa barang saya jelek?
UDA
Kan lebih murah? Harga gak mungkin bohong? Kalau lebih murah pasti lebih jelek.
KANG BAYAN
Eh, kamu ini…
ANISA
Sudah-sudah abang-abang… Nisa dan Fatin belum mau berbelanja di sini. Mau lihat-lihat saja dulu. Mau foto-foto dulu.
FATIN
Iya bang. Jangan berantem. Gak enak dilihat.
ANISA dan FATIN beranjak tapi terlihat KANG BAYAN dan UDA masih tetap adu mulut. Entah apa yang diperdebatkan.
DAENG PAMMI
Daeng, daeng, nakamma tojeng. Hai gadis-gadis cantik. Daripada pusing melihat orang berdebat, mending kalian mencicipi kue-kue enak ini. Jajanan tradisional khas Indonesia. Bukan kue-kue dari luar negeri. Bukan impor, bukan juga bisni waralaba asing. Ini seratus persen asli Indonesia. Unik dan rasanya pun pas di lidah kita. Contohnya saja kue-kue ini. Semua ini terbuat hanya dari pisang. Ada nagasari, ada pisang goreng, ada pisang ijo, ada pisang epe’, ada pisang Rai, ada pisang penyet, ada pisang barongko, ada roti pisang banjar, dan lain-lain. silahkan saja mau pilih yang mana.
ANISA dan FATIN
Wah enak, enak ya? Iya.
MAS KARYO
Uenak memang uenak. Sing penting masakannya terjamin halal dan terjaga kebersihannya. Jadi lebih aman kalau masak sendiri. Bukan begitu, Mbak?
DAENG PAMMI
Daeng, daeng, nakamma tojeng. Maksud Mas Karyo dagangan saya ini tidak halal dan tidak bersih?
MAS KARYO
Bukan begitu Daeng Pammi, maksud saya itu tidak begitu. Maksud saya itu kalau mbak-mbak cantik ini lebih kelihatan cantik kalau masak sendiri. Biasanya itu mbak-mbak seperti ini malas masak sendiri. Taunya beli di resto dan kafe aja. Padahal kan kalo masak sendiri apa-apa lebih terjaga. Nah, saya sediakan nih peralatan masaknya. Mulai dari wajan, dandang, panci, blender, mixer, kuali, oven, kukusan, sampai celemek.
ABIB
Ya habibi… ukhti bisa kenyang karena makan. Makanannya bisa dibeli langsung atau masak sendiri. Tapi apa guna perut kenyang, tapi otak kita kosong? Apa bedanya dengan hewan yang hanya memikirkan perut tanpa peduli dengan otak? Manusia bisa membuat ini itu karena otaknya terisi dengan ilmu pengetahuan. Nah, caranya adalah dengan membaca buku. Ini ada bermacam buku. Mulai dari pengetahuan dasar sampai dengan tingkat lanjutan dan ahli. Banyak juga kitab-kitab ilmu agama.
ANISA
Wah bagus-bagus ini.
FATIN
Foto-foto dulu boleh yah, Bang?
ABIB
Boleh, ente kalau mau daftar harganya juga nanti ane kasih. Oh iya lanjut ilmu agama. Kita beragama itu harus dengan ilmu. Gimana kita mau beribadah dengan benar kalau tanpa ilmu? Tidak sesuai dengan arahan dari sang Pencipta? Beramal harus berdasarkan pengetahuan.
ANISA
Wah bener, bang.
FATIN
Luar biasa pengetahuannya, Bang. Pasti karena banyak baca buku.
ABIB cengar-cengir aja. ANISA dan FATIN lanjut foto-foto.
Tetiba LINGLING dari dalam tokonya muncul.
LINGLING
Eh, eneng. Masuk ke toko gue aja. Di sini semua ada. Elu mau beli pakaian seperti dagangan Udan dan Kang Bayan, ada di sini. Mau beli alat masak sampai buku juga ada. Toko gue komplit. Hehe
UDA, KANG BAYAN, DAENG PAMMI, MAS KARYO, ABIB langsung muncul bersamaan dan langsung marah-marah kepada LINGLING.
UDA, dkk
Elu enak punya modal gede. Jangan sombong deh. Ala gak ada yang mau beli dagangan elo.
LINGLING sedih.
LINGLING
(nyanyi)
Gue tau gue minoritas. Gue tau gue lebih kaya dan bermodal. Tapi kenapa nasib gue jadi begini. Selalu diintimidasi dan tak ada toleransi? Apakah karena mata gue sipit? Apakah karena gue cina?
ANISA dan FATIN
Enci Lingling. Kami di sini tak pernah mengintimidasi. Kami dari dulu penuh toleransi.
Makanya kenapa semua bebas berbisnis dan berinvestasi.
Tanpa perduli dia warga asing atau pribumi.
Kita juga di sini tak perlu saling sikut.
Tak akan membuat untung, malah bisa bangkrut.
Mari saling mendukung satu sama lain.
Menghargai hak dan rezeki masing-masing.
Tak perlu iri dan dengki.
Ini Jakarta, ibu kota negara yang semua suku di nusantara ada.
Tenggang rasa dan toleransi akan keragaman harus dijaga.
Agar hidup rukun, tentram, damai, dan indah.
Nisa dan Fatin akan bantu dagangan abang-abang dijual via online. seluruh orang Indonesia akan melihat dan bisa membeli jualan abang-abang. Semua untung, semua senang.
Semua ikut bernyanyi dan berjoget bersama ANISA dan FATIN.
FADE OUT
CREDIT TITLE IN
END
ANGGARAN
Pra Produksi: Rp. 5.000.000,-
- ATK
- Perizinan
- Rehearsal and Reading.
- Rekaman lagu dan suara.
- Latihan lagu dan Dance.
- Hunting Lokasi dan Recce.
Produksi: Rp. 15.000.000,-
- Peralatan
- Izin lokasi
- Properti dan Set
- Makan dan minum.
- Transportasi
- Kostum dan make-up
- Kebersihan dan keamanan lokasi.
- Honor Figuran.
Honorarium: 20.000.000,-
- Honor kru
- Honor pemain
- Honor dancer dan koreografer
Pasca Produksi: 10.000.000,-
- Editing offline
- Editing online
- Recording music dan suara.
- Color grading.
- Mixing dan mastering.
TOTAL : Rp. 50.000.000,-
Semoga bermanfaat. Tapi skenarionya jangan diplagiat ya? Ini sekedar contoh saja. Alangkah lebih baik gunakan imajianasi dan kreatifitas masing-masing dalam membuat karya film pendek kamu.
This post was last modified on 30/05/2022 09:13