10 Pertanyaan Aneh dan Sulit Saat Bulan Puasa

Bulan Ramadan adalah bulan yang dinanti-nanti umat Islam seluruh dunia. Bagaimana tidak? Bulan inilah momen umat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Setelah sebelas bulan lebih banyak menyibukkan diri dalam urusan dunia.

Meski setiap tahun umat Islam bersua dengan bulan Ramadan yang penuh hikmah ini, masih banyak pertanyaan yang terselip seputar pelaksanaan ibadah puasa. Kadang terasa sulit, kadang aneh, nyeleneh, kritis, atau sekedar lelucon.

Pertanyaan-pertanyaan itu semakin lama, semakin aneh dan tak disangka-sangka. Misalnya, Mana yang lebih tepat, “orang yang berpuasa menghormati orang yang sedang tidak berpuasa” atau “orang yang tidak berpuasa menghormati orang yang sedang berpuasa”?

Pertanyaan itu muncul seiring dengan dinamika sosial dan perkembangan zaman. Meski masih ada juga pertanyaan yang kerap berulang dan selalu ditanyakan. Terutama oleh generasi baru yang kepo dengan dan selalu ingin tahu.

Pertanyaan Seputar Puasa

Lalu seperti apa pertanyaan aneh yang sering diajukan oleh anak muda seputar puasa? Berikut beberapa pertanyaannya:

  1. Apakah minum air liur bisa membatalkan puasa?
  2. Main judi di siang hari apakah membatalkan puasa?
  3. Mana yang lebih tepat, “orang yang berpuasa menghormati orang yang sedang tidak berpuasa” atau “orang yang tidak berpuasa menghormati orang yang sedang berpuasa”?
  4. Apakah merokok saat puasa membatalkan puasa?
  5. Mengapa pada saat kita puasa kita kuat menahan lapar tetapi pada saat tidak puasa kita tidak kuat menahan lapar?
  6. Mengapa banyak yang jatuh sakit saat bulan Ramadan, padahal katanya puasa itu menyehatkan?
  7. Apakah sah puasa kita kalau meninggalkan salat?
  8. Nonton bokep apakah membatalkan puasa?
  9. Apakah berpuasa bisa membuat tubuh jadi lebih tinggi?
  10. Apa saja hal-hal yang dapat mengurangi pahala ibadah puasa?

Apakah minum air liur bisa membatalkan puasa?

Tidak, minum air liur tidak akan membatalkan puasa. Air liur diproduksi secara alami oleh tubuh dan merupakan salah satu cairan yang terdapat dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, meminum air liur tidak dianggap sebagai pelanggaran puasa dan tidak akan membatalkan puasa.

Namun, kita harus tetap memperhatikan perilaku kita selama berpuasa. Termasuk dalam menghindari hal-hal yang bisa membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan seksual, dan sebagainya. Sebagai muslim yang menjalankan puasa, kita sebaiknya lebih berhati-hati dan memperhatikan perilaku kita agar puasa kita tetap sah dan diterima oleh Allah SWT.

Tidak ada dalil Al-Quran yang secara khusus menyebutkan tentang hukum meminum air liur saat berpuasa. Namun, hadis Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa meminum air liur secara tidak sengaja atau tanpa disengaja tidak akan membatalkan puasa. Berikut ini hadis yang relevan:

Dari Abu Hurairah ra, bahwa Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum terbit fajar, maka puasanya tidak diterima. Dan barangsiapa yang tidak berniat puasa, kemudian ia makan atau minum karena lupa, maka puasanya tetap sempurna, karena sesungguhnya puasa itu adalah milik Allah yang memberikan pahala tanpa batas.” (HR. Bukhari)

Main judi di siang hari apakah membatalkan puasa?

Berjudi merupakan salah satu perilaku yang dianggap haram dalam Islam dan tidak diperbolehkan dilakukan oleh seorang muslim. Selain itu, judi juga termasuk dalam kategori perilaku yang dapat membatalkan puasa, karena dianggap sebagai perbuatan yang mencederai moral dan etika.

Adapun dalil mengenai hukum berjudi dalam Islam adalah sebagai berikut:

“Ya Ayyuhalladzina amanu, inna malkhamru wal maisiru wal ansabu wal azlamu ridsyun min amalisy syaitani fajtani buhu la allakum tuflihun.” (QS. Al-Maidah: 90)

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamar (minuman keras), judi, berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Oleh karena itu, hindarilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”

Dalam ayat tersebut, dijelaskan bahwa judi adalah termasuk perbuatan yang dicontohkan oleh setan dan perbuatan yang dilarang dalam Islam.

Oleh karena itu, berjudi di siang hari saat berpuasa tidak hanya dapat membatalkan puasa, tetapi juga merupakan tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama dan nilai-nilai moral yang dianut oleh umat Islam.

Mana yang lebih tepat, “orang yang berpuasa menghormati orang yang sedang tidak berpuasa” atau “orang yang tidak berpuasa menghormati orang yang sedang berpuasa”?

Sebagai muslim, kita harus saling menghormati dan menghargai satu sama lain, terlepas dari apakah seseorang sedang berpuasa atau tidak. Namun, jika harus memilih antara kedua pilihan yang diberikan, maka yang lebih tepat adalah “orang yang tidak berpuasa menghormati orang yang sedang berpuasa”.

Hal ini disebabkan karena berpuasa merupakan ibadah yang diwajibkan oleh Allah SWT bagi umat Islam, sehingga orang yang sedang berpuasa seharusnya mendapat penghormatan dan dukungan dari orang lain. Termasuk dari orang yang tidak berpuasa.

Selain itu, menghormati orang yang berpuasa juga merupakan salah satu bentuk kebaikan dan sikap peduli terhadap sesama, yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Namun, tentu saja hal ini tidak berarti bahwa orang yang sedang berpuasa dapat meremehkan atau menghina orang yang tidak berpuasa. Sebaliknya, kita harus tetap menjaga sikap hormat dan penghormatan terhadap satu sama lain, terlepas dari kondisi dan situasi yang sedang dihadapi.

Apa merokok saat puasa membatalkan puasa?

Merokok di siang hari saat berpuasa adalah perilaku yang membatalkan puasa. Karena merokok termasuk dalam kategori perbuatan yang memasukkan benda asing ke dalam tubuh melalui mulut dan paru-paru, yang dapat membatalkan puasa.

Selain itu, merokok juga dianggap sebagai perbuatan yang berbahaya bagi kesehatan dan dapat merusak tubuh. Ini bertentangan dengan nilai-nilai kesehatan dan kebersihan yang dianjurkan dalam Islam.

Mengapa pada saat kita puasa kita kuat menahan lapar tetapi pada saat tidak puasa kita tidak kuat menahan lapar?

Ketika kita berpuasa, tubuh kita mengalami perubahan fisiologis yang bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan energi dalam tubuh selama periode puasa. Salah satu perubahan tersebut adalah tubuh kita menggunakan cadangan energi dari lemak tubuh dan karbohidrat yang tersimpan sebagai sumber energi saat tidak ada asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Selama proses pembakaran lemak ini terjadi, tubuh kita juga memproduksi hormon seperti hormon ghrelin dan neuropeptida Y yang membantu mengatur rasa lapar dan mengurangi nafsu makan. Dalam hal ini, sistem endokrin kita mengoptimalkan penggunaan energi yang tersimpan dalam tubuh. Sehingga kita dapat tetap berenergi dan merasa kuat meskipun tidak makan.

Namun, ketika kita tidak berpuasa, sistem endokrin kita tidak mengalami perubahan fisiologis seperti saat berpuasa, sehingga kita lebih mudah merasa lapar dan kehilangan energi jika tidak makan. Selain itu, perilaku kita yang lebih santai dan kurang disiplin dalam mengatur waktu. Juga jenis makanan yang kita konsumsi juga dapat berdampak pada kondisi tubuh kita dan membuat kita lebih mudah merasa lapar.

Mengapa banyak yang jatuh sakit saat bulan Ramadan, padahal katanya puasa itu menyehatkan?

Puasa bulan Ramadan sebenarnya memiliki banyak manfaat kesehatan. Seperti membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan metabolisme tubuh. Puasa juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh, dan membantu mengatur kadar gula darah dan kolesterol. Namun, ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang menjadi lebih rentan jatuh sakit selama bulan Ramadan.

Salah satu faktor utama adalah perubahan pola makan dan gaya hidup selama bulan Ramadan. Ketika kita berpuasa, kita harus menahan diri dari makan dan minum selama beberapa jam. Sehingga kita perlu mengatur pola makan dan gaya hidup kita secara tepat agar tetap sehat dan bugar.

Jika kita tidak mengatur pola makan dan gaya hidup kita dengan benar, kita bisa kehilangan nutrisi penting dan mengalami dehidrasi, yang dapat mempengaruhi kesehatan kita dan membuat kita lebih rentan terhadap penyakit.

Selain itu, banyak orang mengalami kurang tidur dan kelelahan selama bulan Ramadan karena mereka terjaga lebih lama untuk sahur dan tarawih, yang dapat membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit. Kurang tidur dan kelelahan juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga kita lebih mudah jatuh sakit selama bulan Ramadan.

Terakhir, cuaca yang panas dan lembab selama bulan Ramadan di beberapa daerah dapat memperburuk kondisi tubuh dan membuat kita lebih rentan terhadap penyakit.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengatur pola makan dan gaya hidup kita dengan benar selama bulan Ramadan. Termasuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi saat sahur dan berbuka. Lalu menghindari makanan yang berlemak dan berat, beristirahat dengan cukup, dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar kita.

Dengan cara ini, kita dapat menjalani bulan Ramadan dengan sehat dan bugar, dan menghindari risiko jatuh sakit.

Apakah sah puasa kita kalau meninggalkan salat?

Salah satu syarat sah puasa adalah melaksanakan salat lima waktu secara rutin dan teratur. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa “yang membedakan antara kita dan orang yang tidak beragama adalah salat, dan siapa yang meninggalkannya, maka ia telah kafir.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Oleh karena itu, puasa yang dilakukan tanpa melaksanakan salat lima waktu secara rutin dan teratur tidak akan sah. Selain itu, meninggalkan salat merupakan dosa besar yang harus dihindari oleh setiap Muslim.

Namun demikian, jika seseorang pernah meninggalkan salat dalam waktu yang lama dan ingin memulai kembali, maka ia masih diberi kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki diri.

Dalam hal ini, ia harus segera memulai kembali melaksanakan salat lima waktu secara rutin dan teratur, serta memperbaiki amal perbuatan lainnya.

Dengan bertaubat dan memperbaiki diri, puasa yang dilakukannya akan sah dan diterima oleh Allah SWT.

Nonton bokep apakah membatalkan puasa?

Nonton bokep (film atau gambar pornografi) di bulan Ramadan atau di luar bulan Ramadan merupakan perbuatan yang haram dan tidak diperbolehkan dalam agama Islam.

Namun, secara teknis, nonton bokep tidak akan membatalkan puasa secara langsung karena puasa hanya akan batal jika terdapat hal-hal yang dianggap membatalkannya seperti makan, minum, atau bersenggama.

Akan tetapi, menonton bokep atau melakukan perbuatan haram lainnya saat berpuasa dapat merusak nilai spiritual dari puasa itu sendiri. Juga dapat menurunkan kualitas dan pahala dari puasa yang dilakukan.

Sebagai umat Islam, sebaiknya kita memanfaatkan bulan Ramadan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, serta menjauhi perbuatan-perbuatan yang merusak diri kita sendiri dan orang lain.

Apakah berpuasa bisa membuat tubuh jadi lebih tinggi?

Tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa berpuasa secara langsung dapat mempengaruhi tinggi badan seseorang. Tinggi badan seseorang ditentukan oleh faktor genetik, nutrisi yang adekuat, dan pola hidup yang sehat secara umum.

Meskipun begitu, puasa dapat memberikan manfaat kesehatan seperti meningkatkan sensitivitas insulin dan meningkatkan kadar hormon pertumbuhan. Juga dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk memperbaiki sel dan jaringan, serta menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan obesitas.

Jadi, dengan menjalankan puasa dengan baik dan sehat, seseorang dapat memperoleh manfaat kesehatan yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya.

Namun, perlu diingat bahwa puasa yang dilakukan dengan cara yang salah atau tidak sehat dapat mengakibatkan efek samping yang buruk pada kesehatan. Misalnya dehidrasi, penurunan energi, dan penurunan berat badan yang drastis.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa puasa dilakukan dengan cara yang sehat dan sesuai dengan kemampuan tubuh masing-masing.

Apa saja hal-hal yang dapat mengurangi pahala ibadah puasa ramadan?

Ada beberapa hal yang dapat mengurangi pahala ibadah puasa Ramadan, antara lain:

  1. Berdusta atau melakukan kebohongan
  2. Mencuri atau melakukan perbuatan curang lainnya
  3. Memfitnah atau menyebarkan kabar buruk tentang orang lain
  4. Melakukan perbuatan keji dan mungkar seperti berzina atau minum minuman keras
  5. Memakan makanan yang diharamkan seperti daging babi atau harta yang diperoleh dengan cara yang tidak halal
  6. Melakukan tindakan kekerasan atau menyakiti orang lain
  7. Menunda atau tidak mengerjakan kewajiban shalat atau shalat dengan malas dan tidak khusyu’
  8. Membaca atau menonton hal-hal yang tidak baik seperti pornografi atau konten yang tidak bermanfaat

Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang muslim untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas ibadahnya selama bulan Ramadan dan menghindari perbuatan yang dapat mengurangi pahala ibadah puasa.

Mungkin Anda Menyukai