Kisah Ustadz Yang Difitnah Kawin Lagi

Tema : tentang seorang Ustadz yang difitnah macam-macam oleh warga hanya karena Ustad itu dikabarkan telah menikah lagi dengan orang di kampung lain.

Ustad Fahri (45) menjemput Jannah (21) anaknya yang telah kuliah di kota. Jannah adalah anak satu-satunya dari almarhumah istrinya. Selama ini Jannah tinggal bersama pamannya di kota. Kejadian ini dilihat oleh segerombolan ibu-ibu tukang gosip. Mereka lalu menggosipkan bahwa Ustad Fahri telah menikah lagi alias poligami. Mereka harus menentang ajaran sesat itu. Biar pun Ustad Fahri selama ini dipandang baik oleh warga, tetapi kejadian ini tidak boleh terjadi. Bisa-bisa suami-suami mereka bakal ikut jejak Ustad Fahri.

Pada pengajian sore. Ada jamaah perempuan yang bertanya, apakah hukum menggunakan jilbab. Ustad Fahri bertanya kembali, apakah sudah siap dengan jawabannya? Nanti kalau tidak setuju tidak mau lagi datang ke pengajian. Perempuan itu malu-malu. Makanya Ustad Fahri tidak jadi menjawab, nanti sajalah kalau sudah siap. Ibu-ibu tukang gosip pun menanyakan tentang poligami. Apa boleh. Ustad Fahri menjawab agak diplomatis. Kalau sebenarnya poligami itu tidak dilarang. Maka jadilah gosip itu pun makin beredar. Ustad Fahri telah menikah lagi.

Setiap Ustad Fahri berjalan bersama Jannah dan bertemu dengan ibu-ibu tukang gosip, ustad Fahri dipancing pertanyaan-pertanyaan menjebak. Seperti “wah yang kedua nih?”. Ustad Fahri berbaik sangka bahwa yang ditanyakan adalah anak kedua, tapi dijawab oleh Ustad fahri bahwa ini yang pertama. “masih muda sekali? Sudah lama yah? Kata Ustad Fahri ya iyalah sebelum Siti (istri Ustad yang sekarang). Makin lama pertanyaan makin tajam. Tapi Ustad tidak tahu kalau maksud mereka itu mempertanyakan istri Ustad.

Bu Tuti : Siapa tuh perempuan. Nggak biasanya Ustad Fahri jalan berduaan dengan perempuan yang bukan muhrimnya.

Bu Sum : Jangankan jalan, salaman aja tangannya nggak nempel ke tangan kita.

Bu Tuti : Berarti siapa perempuan itu?

Bu Sum : Kayaknya masih muda. Sekitar 25-an.

Bu Tuti : Tapi siapa?

Bu Sum : Kalo Ustad Fahri nggak mau bersentuhan dengan orang yang bukan muhrimnya, berarti perempuan tadi muhrimnya.

Bu Tuti : Barangkali adiknya dari kampung sebelah?

Bu Sum : Setahu saya sih Ustad Fahri itu anak tunggal. Mangkanya dia berat ke kampung ini karena orangtuanya di kota tinggal sendiri..

Bu Tuti : Ah! Bu Sum tahu dari mana?

Bu Sum : Ya ampun bu Tuti. Pak lurah yang bilang waktu pertama kali Ustad itu datang ke sini.

Bu Tuti : Apa istri muda?

Bu Sum : Tepat sekali Bu Tuti. Siapa lagi kalau bukan istri keduanya.

Bu Tuti : Pantesan beberapa hari ini dia jarang kelihatan. Tapi masak sih?

Bu Sum : Bu Tuti ini gimana? Sekarang kan lagi tren ustad-ustad kawin lagi. itu tuh gara-gara kyai yang sering nongol di tv itu.

Bu Tuti : Bener juga Bu? Apalagi mereka tadi keliatan mesra.

Bu Sum : Namanya juga penganten baru.

Bu Tuti : Gimana dong nasib Bu Siti?

Bu Sum : Itu sih perkara gampang. Kan Ustad Fahri bisa menerangkan ke istri pertamanya kalau poligami itu dilakukan juga oleh nabi. Bla bla bla. Idih..! Kalo aku sih amit-amit!

Bu Tuti ; Apalagi aku, langkahi dulu mayatku.

Para ibu-ibu tukang gosip ini pun tidak hanya sampai di situ. Mereka melancarkan serangan kepada Siti istri Ustad. Mereka mempertanyakan kepada Siti bahwa kok mau-maunya gitu dipoligami. Apa tidak cemburu. Siti heran. Lalu mempertanyakan siapa yang poligami. Sama siapa? Dan lain sebagainya. Siti tanpa konfirmasi terlebih dahulu langsung melabrak Fahri dan menuding bahwa Fahri telah menikah lagi.

Para suami-suami dari ibu-ibu tukang gosip ini dilarang mengikuti pengajian Ustad Fahri karena telah mengajarkan ajaran sesat. Mereka tidak mau nanti para suami mengikuti contoh dari Fahri. Para suami bingung dilarang begitu.

Fahri pun mencari tahu darimana sebab musababnya berita tak benar ini. Ustad Fahri pun menjelaskan pada saat pengajian. Bahwa Jannah ini bukan istrinya dan sebagainya. Para jamaah pun menjadi mafhum. Karena terlanjur salah menggosipkan, ibu-ibu ini tidak mau kalah. Mereka langsung menyebarkan gosip bahwa Jannah telah hamil di kota. Karena malu, Jannah dipulangkan ke desa. Trus ngapain pake jilbab lebar-lebar kalau bukan untuk menutupi kehamilannya. Pake jilbab kok kayak mukena. Kita bisa kok pake jilbab yang biasa aja. Sok suci padahal munafik. Pokoknya ibu-ibu ini terus saja melancarkan firnah buruk kepada keluarga Ustad Fahri. Ada-ada saja kabar miring yang berhembus mengenai keluarga Fahri.

Ustad Fahri pun menjadi sedih. Diliat-liat anaknya. Apa salah anak itu? Apa salah dia? Kok ada saja kabar buruk yang menimpanya. Akhirnya Ustad Fahri menghentikan dengan sementara pengajian rutinnya. Ini kemudian menjadikan tanda tanya besar bagi warga terutama si ibu-ibu tukang gosip. Mereka kemudian meluncurkan serangan bahwa Ustad Fahri lah yang menghamili anaknya sendiri. Masya Allah. Dari gosip ini ada yang setuju ada yang tidak.

Ustad Fahri karena didesak oleh anaknya, akhirnya mengundang beberapa ibu-ibu termasuk ibu-ibu tukang gosip untuk memeriksa dengan mata kepala sendiri kondisi Jannah. Bahwa Jannah tidak hamil dan sebagainya. Bahkan suster dari kecamatan pun diundang. Mereka pun sepakat bahwa Jannah tidak hamil.

Ustad Fahri lalu menasehati bahwa tidak baik membicarakan orang lain. Apalagi berprasangka yang bukan-bukan. Dan sebagainya. Para ibu-ibu itu pun mengerti. Waktu sebagian ibu-ibu itu keluar ada dua ibu-ibu si biang gosip pun berbisik, ih di perut bagian bawah Jannah ada tahi lalatnya, berarti dia itu orangnya, bla..bla..bla…

Ibu #1 : Tuh kan bu? Nggak bener kan?

Bu Sum : Tapi kayaknya ada yang aneh?

Bu Reni : Iya? Apa yah?

Bu Tuti : Jilbabnya aneh..

Bu Sum : Iya.

Bu Reni : Jangan-jangan…

Bu Sum : Si jannah hamil!

DASAR TUKANG GOSIP!

Tamat

Sinopsis “TUKANG GOSIP”

Penulis : Firman Syah

This post was last modified on 17/10/2018 01:51

Baca Juga

This website uses cookies.