Kisah Sedih Mualaf Yang Dipaksa Poligami

MARIA naksir kepada BIMA karena akhlak Islam yang terpancar dalam keseharian Bima. Tapi Bima menolak menikah dengan Maria karena Maria tidak beragama. Maria stress dan depresi apalagi setelah tahu bahwa Bima telah melamar NURUL dan sebentar lagi akan melangsungkan pernikahannya. Tetapi apa daya Maria hanya bisa terbujur tak berdaya di rumah sakit.

Kedua orang tua Maria menghiba kepada Bima agar Bima mau memberikan kata-kata cinta dan menyentuh kulit Maria agar Maria bisa sembuh. Bima menampik saran itu karena bukan mahrom. Kata orang tua Maria, kalau begitu nikahilah. Bima pun enggan karena dia sudah menikah dan tidak akan menikah dengan orang yang tidak beriman. Meskipun sebenarnya Maria adalah gadis cantik yang cerdas dan berpenampilan sensual sehingga pasti menjadi rebutan para lelaki.

Nurul, istri Bima tidak begitu tahu siapa sesungguhnya Maria. Kenapa setelah mereka menikah, di saat mereka ingin memadu kasih, membangun sebuah rumah tangga yang sakinah, tiba-tiba ada seorang perempuan yang sangat menginginkan suaminya. Nurul pun cemburu setengah mati. Nurul tidak terima dengan keadaan ini. Nurul pun menuduh Bima telah melakukan hal-hal yang tidak senonoh dengan Maria di masa lampau. Sampai-sampai Maria sulit melupakan Bima bahkan di saat sakratul maut. Bima marah dengan tuduhan itu. Tidak seharusnya terucap dari mulut Nurul. Bima pun menceritakan siapa Maria sampai kini dia juga tidak percaya kenapa Maria sangat mencintainya hingga saat ini. FLASHBACK.

Awal pertemuan Bima dengan Maria di suatu siang. Saat itu Maria sedang diburu oleh sekawanan pemuda yang tergiur dengan keseksian tubuh Maria. Tiba-tiba tanpa sengaja Bima lewat tempat itu. Para pemuda itu pun mengeroyok Bima karena menganggap Bima telah mengganggu acara ‘santap siang’ mereka. Maria pun mengambil kesempatan itu untuk melarikan diri. Tapi dia berjanji akan mencari pemuda yang belakangan dia ketahui bernama Bima sampai kapan pun.

Pencarian Maria ini dilakukan dengan berbagai cara. Semua teman, saudara, bahkan pembantu rumahnya dikerahkan untuk mencari Bima. Alhasil mereka tidak berhasil. Sebab informasi dari Maria tidak jelas ciri orangnya.

Suatu hari di kampus terjadi perdebatan dalam acara seminar sehari tentang Feminisme. Maria sangat tidak setuju dengan konsep Islam sebagai agama yang membolehkan poligami karena dia menganggap melecehkan derajat perempuan. Sedangkan Bima sebagai peserta diskusi menolak mentah-mentah pendapat seperti itu. Terjadilah perang besar antara Bima dengan Maria.

Maria tidak puas dengan diskusi itu. Maria pun mengajak Bima berdiskusi terus-menerus saling berbantah satu sama lain. Maria tidak akan berhenti diskusi sebelum lawannya menyerah dan berpaling sependapat dengannya. Bima sebenarnya tidak mau meladeni tetapi terus saja didesak oleh Maria. Di mana mereka bertemu di saat apapun. Bahkan saat acara resepsi pernikahan dosen mereka, mereka tetap berdebat. Dari awalnya masalah feminisme sampai masalah sepele seperti mana lebih dulu ada telur atau ayam.

Meski Bima selalu didebat oleh Maria, ketika Maria kesusahan atau dalam keadaan terdesak, Bima tidak segan membantu Maria. Seperti waktu mobil Maria mogok, Maria kehujanan, sampai waktu Maria ketinggalan uang untuk membayar mie ayam. Maria sebenarnya enggan tapi tidak mau menolak bantuan dari Bima juga.

Suatu ketika seorang teman Maria menyampaikan hasil penelitiannya dengan seksama tentang ciri-ciri orang yang babak belur waktu itu ternyata adalah Bima. Maria terperanjat. Tidak disangka bahwa orang yang selama ini dibencinya, yang selalu ditantangnya berdebat, adalah orang yang paling dicarinya. Orang yang dia berjanji akan membantu apa saja yang dibutuhkan oleh sang penolongnya itu.

Maria pun jadi lunak jika berhadapan dengan Bima. Ini membuat Bima menjadi heran karena tidak seperti biasanya, Maria memandang Bima seperti musuh bebuyutan yang harus dimusnahkan. Maria mulai melihat sisi-sisi kebaikan Bima. Maria berusaha sekuat tenaga untuk tidak membantah pendapat Bima. Sesekali Maria juga menyelidiki apakah benar Bima yang waktu itu jadi dewa penolongnya. Jadilah Maria yang sebelumnya benci berubah menjadi cinta. Terlebih lagi setelah menerima berbagai kebaikan Bima.

Setelah mendengar berbagai kisah Maria, Nurul pun bersimpati dengan mengizinkan Bima menikah lagi. Nurul juga berbaik sangka bahwa Maria sudah beriman dengan bukti-bukti bahwa Maria sudah menghafal beberapa surat dalam alQuran. Juga telah dengan sangat baik menerjemahkan sebuah buku tentang Islam dari bahasa Inggris. Ditambah lagi dengan catatan harian Maria yang sangat mengagung-agungkan Bima, Bima pun akhirnya mau menikahi Maria. Setelah akad nikah, Bima membisikkan kata-kata cinta kepada Maria dan menyentuh tangan Maria. Maria lantas siuman dan memanggil-manggil Bima. Maria pun perlahan sembuh, tetapi dia ingin menjadi istri Bima satu-satunya. Dia tidak mau dipoligami.

Bima jadi heran dengan kondisi ini. Bima lalu mengatakan bahwa Nurul lah yang dengan ikhlas menerima madu karena sangat bersimpati dengan kamu. Nurul lah yang memaksaku menikahimu. Kamu ini tidak ada rasa syukur-syukurnya. Sejak itu sakit Maria semakin bertambah-tambah. Orang tua Maria sudah pasrah. Mereka juga tidak mau menyalahkan Bima. Mereka mengerti bahwa perkara ini tidak ada yang patut dipersalahkan.

Karena sakit Maria semakin parah, akhirnya Nurul dengan perasaan berat mengatakan kepada suaminya untuk menceraikannya. Cinta Nurul kepada Allah di atas segala-galanya. Mungkin sudah takdirnya untuk melepaskan cintanya dari suaminya. Toh cinta Maria kepada Bima lebih besar, dan mungkin akan memberi manfaat lebih banyak ketimbang Nurul tetap mempertahankan cinta kepada Bima. Saat itu juga Bima dengan berat hati menceraikan Nurul dengan talak satu di depan Maria. Maria pun tersenyum. Maria mengatakan bahwa dia bermimpi tidak diperbolehkan masuk surga sebelum mengucapkan syahadat. Maria pun dituntun Bima mengambil air wudhu, setelah itu Maria mengucapkan syahadat. Maria meninggal dengan senyuman.

Bima melakukan rujuk dengan Nurul. Mereka kemudian menjadi pasangan suami istri yang berbahagia..

Tamat

 

 

Mungkin Anda Menyukai