(1)
bila kulihat senyummu dan manis tutur katamu
tak sangka aku kau tentara garang di medan perang
kau potret kesalehan sekaligus kejantanan
separuh bulan menggantung mentari
berani dan tawadu
menelan mortar menggigit peluru
menghirup debu dari gedung yang tewas
sebab kau rindu syahid
dan Allah cinta para mujahid
(2)
janggutmu yang berawai serupa memanggil itu mujahidku
adalah hutan penuh binatang buas bagi musuhmu
sedang kata-katamu
sandi perlawanan yang ancam jiwa mereka
apalagi hartamu
jadi peluru yang hentikan keangkuhan mereka
maka mereka takut padamu
sebab kau mujahid
dan Allah cinta para mujahid
(3)
rentak genderang telah ditabuh
lagukan irama jihad seantero negri
sambut selongsong peluru yang nyanyi di telinga
dan kini saatnya memainkan seni perang suci
biarkan mereka bombardir gedung dan rumah kita
justru ninabobokan tidur kita
menjaga mimpi surga
biar berkubang tanah ini
tak kami beri
sebelum raih syahid
sebab kami mujahid
dan Allah cinta para Mujahid
oktober 2001